Ketika setiap kali ku melintasi SMAdaBO dari jalan raya, hanya satu yang ku pikirkan yaitu “KEREN”, Karena dalam pikiranku pada saat itu (masii es-em-pe), SMAdaBO itu sekolah favorit di bojonegoro dan betapa “KERENnya” dirimu jika menjadi salah satu murid SMAdaBO. Kemudian hari itu tiba, hari pendaftaran, dengan membawa danem 36,66 ku memasuki area SMAdaBO. Tenyata disana telah menanti banyak manuisia-manusia dari berbagai penjuru bumi. Ramai, Panas, Gerah dan berdesak-desakanlah yang ku lihat saat itu. Akhirnya ku memutuskan tuk kembali keesokan harinya. Tetapi di keesokan harinya temanku mengajak mendaftar di SMAN3 (tempat nyokapnya ngajar). Setibanya disana, pemandangan yang ku lihat berbalik 180° dari yang ku lihat di SMAdaBO. SEPI ! itulah yang tampak si SMAN3 saat itu. Kemudian ku di ajak masuk ke dalam ruang guru SMAN3 untuk menemui nyokapnya temenku. Dan disana ku mersakan yang tak mungkin kurasakan jika ku jadi mendaftar di SMAdaBO, Dinginnya kipas angin dan segarnya air dingin, itu yang menemaniku mengisi Formulir pendaftaran di SMAN3. Hari pun berlalu, Pengumuman pun keluar, akhirnya akupun resmi menjadi murid SMAdaBO. Tetapi ku tak sepenuhnya bahagia, karena teman yang menemaniku saat pendaftaran, tak diterima di SMAdaBO melainkan dia Masuk di SMAN3 (tempat nyokapnya ngajar).
Pra-MOS pun tiba, banyak perlengkapan yang harus dibawa, inilah.. itulah.. banyak !! dan aneh perintah dari kakak - kakak OSIS. Tetapi ku tak terlalu kesusahan, karena teman-temanku banyak yang menjadi OSIS di SMAdaBO, jadi ku tak terlau kesusahan ketika menyiapkan semua itu. Hari pertama ku jalani dengan PD, semua perelngkapan telahku pakai, tetapi temanku terlambat saat menjemputku, akhirnya ku dihukum sama kakak-kakak kemamanan, dari 3 hari MOS Cuma 1 hari ku tak terlambat. wah.. wah.. Semua itupun berlalu, tak ada yang mengagetkan bagiku, karena ku sudah tau kalau MOSnya bakal gimana. Woei !! Dek !! (:teriak) itulah yang keluar dari mulut-mulut kakak Keamanan. Tetapi semua itu tak ku gubris.. Emang siapa mereka, kan Cuma OSIS, siapa takut.. Ku tak habis pikir, knapa temenku kok ada yang nangis di sentak gitu doank, toh merekakan Cuma teriak-teriak gak jelas.. Hadu.. Hadu,.. Akupun mulai mencari teman, MURDIANTOlah teman pertama yang ku ajak sebangku denganku. Kenapa kok MURDIANTO ?? karena dialah yang memegang danem es-em-pe tertinggi di kelasku, dan aku beranggapan dia itu anak yang pintar dan ternyata dugaanku tepat dan ku tak rugi sebangku denganya.
Pertama ku masuk ke kelas, kuhiasi dengan terlambat. Dan akhirnya semua itu menjadi kebiasan selamaku di kelas X. Terlambat.. Terlambat.. dan Terlambat itulah yang selalu ku lakukan. Guru-guru jam pertama pun mulai menghafali diriku karena kebiasaanku itu. Semua Berjalan seperti kelasku saat es-em-pe, anak-anak Rame, nakal, bahkan dibenci guru, itu juga ku dapati di kelas X-ku. Memang sudah takdirku mendapat kelas seperti itu lagi. Tetapi semua itu terasa menyenangkan ketika kami semua sudah saling mengenal dan menerima kekurangan masing-masing. Dan semua itu berlalu dengan manis di kelas X.
IPA !!! itulah program yang ku pilih, dan akupun mendapatkannya. Tetapi dari penerimaan Raport kenaikan kelas, ku menyadari sesuatu, bahwa yang masuk IPA belum tentu dia itu ranking di kelasnya. Karena Rangkingku saat kenaikan kelas itu Cuma 28 dari 32 siswa dan itu melebihi no.absenku yang Cuma 25. Sangat TRAGIS !! tetapi semua itu terobati, karena aku bisa masuk program IPA. Akupun harus memasuki kelas baru, tentunya dengan teman-teman baru pula, walaupun tak 100% teman baru akupun harus memulai dari awal lagi. Sebenarnya ku ingin sekali masuk di XI IA 4 pada saatku kelas X, karena ku berfikir kelas XI IA 3 anak-anaknya terlalau pintar jika di bandingkan denganku. Tetapi semua itu sirna, ketiaka ku mengetahui apa itu sebebnarnya kelas XI IA 3. Kelas ini SEMPURNA !!! ketika ada PERTANYAAN GURU YANG SUPER SULIT, kelas XI IA 3 ada YUNUS yang terlalu pintar bagi ukuran anak SMA zaman sekarang, yang bisanya cuman nongkrong dan pacaran doank. Ketika ada guru yang MEMINTA ANAK-ANAK BERTANYA dan anak-anak tak ada yang mau tanya, XI IA 3 punya MURDIANTO yang selalu bertanya, walaupun pertanyaannya itu tak penting. Kemudian ketika kelas lagi BORING, XI IA 3 punya M2 (MANDA dan MARTINO) mereka berdulah yang selalu menghidupkan suasana. Dan ketika a anak-anak butuh OBJEK EJEKAN, XI IA 3 punya TIO, yang selalu OBJEK EJEKAN dikelas. Ketika kita berbicara tentang KOMPUTER, ANIMASI, CARTOON dan JAPAN, XI IA 3 punya ASHFY yang interest banget ma itu semua. Ketika kita berbicara tentang VOLLY, XI IA 3 punya ANDRA/IMAM SON (ANAKNYA PAK IMAM, GURU OLAHRAGA) dan masii banyak lagi keunikan yang belum kelihatan di XI IA 3.
Sekian.
RHESA
XI IA 3
38
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar